ManiakMotor
– Juara matik di Jabar dan DKI, itu sama dengan seperti juara
Indonesia. Jabar dan Jakarta itu tipis bedanya soal memodifikasi matik
melaju. Banyak pakarnya. Jga dua daerah ini lumbung komponen racing
matik yang up to date. Apalagi matik 200 yang banyak memainkan korek mengorek.
Juaranya
Asep Robot salah satunya dipicu oleh itu. Bukan karena Robot yang
sudaranya Robocop. Asli Robot mencetak 7.907 detik menggunakan Mio 200
korekan Kang Popo yang bisa disebut ‘dewa’ matik di kawasan Jabar.
“Catatan segitu karena lintasan di area start susah dapat grip. Aspalnya
sudah banyak terkelupas,” sebut Robot dengan suara manusia yang
memperkuat Kisna Adi Wahana Baru RCB 13.
Ntar
dulu bro. Ini terjadi di event Samhari Sumber Production Dragbike 201 m
pada Ahad 6 Maret 2016 di lapangan Brigif, Cimahi, Bandung. “Saya setel
kompresinya 13,4:1. Memang kurang tinggi, karena saya mengejar dapat
rpm yang limitnya di atas. Soal putaran awal bisa diatur dari roller
pakai kombinasi 7 gram dan 8 gram,” timpal Popo, si mekanik.
Kiranya
dan ada baiknya menyetel perbanding kompresi segitu di lapangan Brigif.
Lihat saja di area start sudah kehilangan lapisan aspal. Setelan
kompresi tersebut lebih lembut mengirim tenaga ke roda. Cocok juga
dengan kinerja Robot sehingga doski juara. Lalu disusul Hendra Kecil
dengan motor dan tim yang sama. Sedang ketiga adalah Nanda Wijaya yang
catatan waktunya silakan intip di HASIL LOMBA.
Sekadar info saja dengan kompresi segitu sesuai pengakuan Kang Popo, durasi kemnya cukup pakai 279o untuk in dan out 277o.
Yang melayaninya adalah karbu PE28 yang direamer sampai mentok.
Pokoknya ada 3 mm dikerok sehingga menjadi 31 mm. Hati-hati bolong kena
pisau bubut dinding venturinya. Rzk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar