Kamis, 17 Maret 2016

ManiakMotor - Begitu fakta yang ada di sport 2T 155 cc rangka standart di Gadhuro Kudus Drag Bike 201 M (28/2) lalu. Ninja STD ABRT yang membawa bendera DKJ Perkasa ABRT20 GM SSS Moto 1 Racing sukses sikat podium terhormat dengan 7.362 detik lewat Niko Sakau (Kudus).
Padahal, Ninja STD ini kali pertama diturunkan di event garapan Gadhuro Sport Club (GSC) itu. “Kali ini dengan hitungan rasio yang beda. Tapi ingat, masih dengan produk Moto 1 yang memang terbukti andal. Memang baru tahun ini saya disponsori, padahal rasionya sejak tahun  lalu saya gunakan,”  kata AB Bendol, mekanik ABRT.
Sebelumnya pakai reduksi gigi satu 30/16 atau kalau dibagi hasilnya 1.875. Sedang gigi dua 27/17 = 1.588. Nah gigi dua yang digangi jadai 28/19 = 1.473. Semakin kecil hasil pembagiannya, ya semakin berat. Akan tetapi kan semakin panjang reduksinya, nggak cepat ganti gigi. Bisa dihitung gigi dua ini lebih berat 0.115. Itu didapat dari hasil pembangian rasio sebelumnya.
Paham gak? Kalau belum, makanya klik melulu ini portal yang ada isinya, bukan ngawur menulisnya. “Biar lebih gampang naiknya sesuai tipikal lintasan dengan final gir 14/40,”lanjut Bendol yang bicara atas nama sponsor yang mendukungnya, haha. Jadi juru bicara nih…
Ninja STD milik Andi Kusomo ini memang sudah didukung basic power yang oke punya. Makanya mampu menghela rasio tersebut. “Di 2T harus diatur dari kompresi primer di ruang kruk-as dan  sekunder pada kepala silinder. Jika keduanyua ini dapat, rasio pasti menyesuaikan,” jelas Bendol yang memainkan tinggi eksos i di 30.5 mm dan lebar 40 mm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar